News and Blog

RHp News

ICCA Didorong untuk Gerakkan Generasi Z Jadi Kekuatan Ekonomi Digital

persempit

ICCA Didorong untuk Gerakkan Generasi Z Jadi Kekuatan Ekonomi Digital

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung hadirnya Indonesia Crypto Consumer Association (ICCA) yang kepengurusannya akan segera dilantik 1 April 2022 mendatang. Asosiasi ini diharapkan dapat mempersempit ruang gerak pelaku penipuan berkedok investasi Komoditi (kripto), Binomo, Quotex dan lain-lain.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini mendorong ICCA untuk menggerakan generasi Z dan millenial untuk ditransformasikan menjadi kekuatan ekonomi. Apalagi, saat ini populasi kedua generasi tersebut diketahui mencapai 145 juta jiwa atau 50 persen lebih dari populasi Indonesia.

Menurutnya, generasi Z dan milenial sangat melek teknologi. Sehingga sangat tepat jika didorong untuk terlibat dalam ekonomi digital. Mengingat besarnya potensi ekonomi digital Indonesia yang mencapai US$ 124 miliar.

“Secara hukum, perdagangan aset kripto telah memiliki landasan kuat berupa Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto. Namun tidak dipungkiri, di masyarakat masih ada kebingungan pemahaman dalam membedakan perdagangan aset kripto, binary option, digital trading, hingga judi online berkedok digital trading,” ungkap Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (16/3/2022).

“Karenanya ICCA juga harus mampu menjadi bagian dari mitra strategis Kementerian Perdagangan, Bappebti, KADIN, dan berbagai stakeholders lainnya dalam memberikan edukasi literasi investasi kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat bisa membedakan mana investasi yang legal dan mana yang ilegal,” ujarnya.

Untuk memperluas edukasi kepada generasi muda, Bamsoet mengungkap ICCA akan segera menggelar International Blockchain Festival. Rencananya, acara ini akan diadakan pada pertengahan tahun 2022 di Bali.

“Kehadiran ICCA sangat penting sebagai wadah bagi generasi muda untuk saling tukar pengetahuan terkait perkembangan ekonomi digital dunia, khususnya dalam perdagangan aset kripto,” katanya.

Ia berharap hal ini dapat memberikan banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia. Begitu pun dengan International Blockchain Festival mendatang.

“Tidak hanya berisi sharing ilmu pengetahuan seputar dunia blockchain, melainkan juga menjadi penguat bagi Indonesia untuk menempatkan diri sebagai salah satu pusat ekonomi digital dunia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Bamsoet menjelaskan saat ini setidaknya pasar kripto Indonesia sudah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara serta menempati posisi 30 di dunia. Berdasarkan Data Kementerian Perdagangan per Desember 2021, tercatat jumlah investor aset kripto di Indonesia sudah mencapai 11 juta orang.

Jumlah ini menurutnya jauh lebih besar dibanding jumlah investor di pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) yang mencapai 7,48 juta investor.

“Akumulasi nilai transaksi aset kripto Indonesia di tahun 2021 juga meningkat hingga Rp 859,45 triliun, atau rata-rata per hari mencapai Rp 2,3 triliun. Jauh lebih besar dibanding penghimpunan dana di pasar modal yang jumlahnya mencapai Rp 363,3 triliun,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pertemuan antara Bamsoet dengan pengurus ICCA ini dihadiri oleh Pengurus ICCA yang terdiri dari Ketua Umum Rob Raffael Kardinal, Wakil Ketua Umum Organisasi Angki Trijaka, Wakil Ketua Umum Keuangan Digital Rob Clinton Kardinal, Wakil Ketua Umum Luar Negeri Hartman Harris, Direktur Eksekutif Kevin Michael, Bidang NFT/Gaming Darrel Jowono, Bidang Organisasi Ibrahim Irwan, dan Bidang Mining Bagus Pratomo. Hadir pula Ketua Umum Perkumpulan Konsultan Hukum Aset Kripto Indonesia (PKHAKI) Januardo Sihombing dan Waketum PKHAKI Rizki Hendarmin.